08 Februari 2010

GUS DUR

Kemarin (7/2) adalah peringatan 40 hari wafatnya Presiden RI Keempat Abdurrahman Wahid. Bagi kami di AGD DKI, pria yang populer dengan panggilan Gus Dur itu punya arti khusus. Lantaran, kami pernah membantu menolong beliau.
Pertama, ketika Gus Dur mendapat serangan jantung di kantor Pengurus Besar NU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Saya lupa tahun persisnya. Yang jelas setelah dia lengser dari kursi presiden.
Waktu itu, kami mengirim tiga mobil ambulans ke sana, termasuk yang dikemudikan pilot wanita bernama Suratinah. Dia yang pertama tiba. Setelah memberi pertolongan singkat, Gus Dur langsung dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo.
Waktu itu Gus Dur tidak sampai menjalani rawat inap. "Beliau mengucapkan terima kasih," kenang Suratinah yang mengaku sempat bersalaman dengan Gus Dur.
Kedua, saat Gus Dur menikahkan puteri keduanya Zanubba Arifah Chafsoh tahun lalu. Kami mendapat kepercayaan untuk menjadi tim medis, mulai dari prosesi akad nikah sampai resepsi Yenny Wahid, begitu puteri kedua Gus Dur itu biasa disapa. Kebetulan, saya yang mengatur semua persiapan tim untuk standby di acara tersebut.


Selamat Jalan Gus Dur. Kenangan bersama mu tidak pernah kami lupakan.

malam di kunciran

Tidak ada komentar: